LegendaKawah Sikidang. Di sejumlah desa di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, banyak anak asli Dieng yang memiliki rambut gembel atau gimbal. Oleh karena itu, anak-anak tersebut biasa dipanggil sebagai anak gembel. Rambut gimbal itu terjadi ketika mereka berumur 40 hari sampai sekitar enam tahun yang diawali dengan gejala Jikaanda tidak menemukan tentang Legenda Kawah Sikidang Dalam Bahasa Jawa, jangan khawatir dulu. Kami dapat membantu anda untuk mencari Legenda Kawah Sikidang Dalam Bahasa Jawa. Anda langsung bisa Hubungi kami. cs Februari 13, 2019. 0 830 . Paket Wisata Semarang 4 Hari 3 Malam - Paket 3. Sesuaidengan namanya, Kidang Garungan memiliki tubuh manusia tapi kepalanya merupakan kepala kijang atau rusa. (BACA: Sensasi Sauna Alami di Kawah Kamojang, Bandung) Singkat cerita, Pangeran Kidang Garungan hendak meminang Putri Shinta Dewi. Namun karena paras pangeran yang sangat buruk, sang putri pun menolak pinangan itu. cash. Ada sebuah cerita rakyat daerah Jawa Tengah mengenai asal mula Kawah Sikidang, di Dieng. Dieng adalah sebuah dataran tinggi di Jawa Tengah yang terdiri dari dua atau lebih gunung berapi. Dieng memiliki banyak kawah serta puncak-puncak kecil lainnya. Salah satu kawahnya bernama Kawah Sikidang. Kawah Sikidang terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah layaknya kijang dalam bahasa jawa, Kidang. Hal unik lainnya adalah, beberapa penduduk Dieng memiliki rambut gimbal. Konon mereka merupakan anak keturunan putri Shinta Dewi. Alkisah, zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Dieng yang memiliki seorang putri cantik jelita bernama Shinta Dewi. Banyak sekali para pangeran dan bangsawan ingin meminang Putri Shinta Dewi. Namun belum ada satupun berani datang untuk meminangnya. Tersebutlah seorang pangeran kaya raya bernama Kidang Garungan. Disamping kaya, ia juga dikenal amat sakti mandraguna. Pangeran Kidang Garungan telah mendengar kabar kecantikan Putri Shinta Dewi. Ia berminat untuk meminangnya. Ia kemudian mengirimkan utusan ke kerajaan Dieng untuk menyampaikan pinangannya pada Putri Shinta Dewi. Mendengar penjelasan dari utusan Pangeran Kidang Garungan, Putri Shinta Dewi akhirnya setuju dengan pinangan Pangeran Kidang Garungan, karena tertarik dengan kekayaan dan kesaktian sang Pangeran. “Baiklah aku menerima pinangan Pangeran Kidang Garungan. Sampaikan pada pangeranmu untuk datang langsung kemari menyampaikan lamarannya.” ujar Putri Shinta Dewi. Setelah mendengar penjelasan dari utusannya bahwa Putri Shinta Dewi menerima lamarannya, Pangeran Kidang sangat senang. Ia segera menyiapkan diri untuk pergi menuju Dieng. Ia lalu menyiapkan kereta indah berlapis emas berikut kuda-kuda pilihan terbaik. Tak lupa, berbagai hadiah indah telah disiapkan untuk diberikan kepada Shinta Dewi. Kemudian berangkatlah Pangeran Kidang Garungan diiringi para pengawal. Sementara di istana Dieng, Shinta Dewi telah mengadakan persiapan penyambutan di Istana Kerajaan. Istana telah dipercantik dengan berbagai hiasan. Aneka hiburan telah pula disiapkan untuk menyambut pangeran kaya lagi sakti mandraguna. Tidak lama kemudian Pangeran Kidang Garungan tiba di istana Putri Shinta Dewi. Namun betapa terkejutnya Putri Shinta Dewi ketika melihat rupa sang Pangeran. Tubuhnya langsung lemas ketika mengetahui bahwa ternyata Pangeran Kidang Garungan memiliki kepala seperti seekor kijang jantan. Tubuh sang Pangeran memang tegap lagi gagah, tapi kepalanya berbentuk kepala kijang jantan lengkap dengan kedua tanduknya. Segera saja Putri Shinta Dewi memanggil para dayang-dayang. Ia mengatakan bahwa ia ingin menolak lamaran sang Pangeran tapi merasa tidak enak. Setelah sekian lama merasa gelisah, akhirnya Shinta mendapatkan ide untuk menolak lamaran sang Pangeran. Ia pun meminta para prajurit kerajaan agar bersiap-siap menerima perintahnya. Kemudian Shinta Dewi pergi menemui Kidang Garungan. Sang Putri mengajukan syarat agar sang pangeran membuat sumur sangat dalam dan besar jika ingin menikahinya. “Hendaklah Pangeran membuatkan hamba sebuah sumur sangat dalam dan besar jika memang serius menikahi hamba. Harus pangeran sendiri yang membuatnya. Kita akan mengunakannya untuk mandi kita bersama” kata Shinta Dewi. Awalnya sang Pangeran merasa keheranan namun akhirnya mau menuruti permintaan Shinta Dewi. Segera saja tanpa membuang waktu ia langsung bekerja membuat sumur permintaan Shinta Dewi. Pangeran Kidang mengerahkan segala kesaktiannya. Ia menggali tanah untuk menciptakan sebuah lubang besar. Kedua tangan kekar lagi kokohnya terus menggali tanah. Kedua tanduknya digunakan untuk menggali tanah keras. Dalam waktu singkat telah tercipta sebuah lubang besar. Sumur permintaan Shinta Dewi hampir selesai. Melihat kemampuan sang Pangeran dalam membuat sumur, Shinta Dewi merasa ketakutan. Ia berpikir keras untuk menggagalkan pekerjaan Kidang Garungan. Dalam keadaan panik, tanpa pikir panjang Shinta Dewi memerintahkan para prajuritnya untuk menimbun lubang tersebut dengan tanah agar Kidang Garungan tertimbun tanah. Para prajurit segera melemparkan tanah ke dalam lubang. Akibatnya lubang itu tertimbun oleh tanah hingga menutupi tubuh Pangeran Kidang Garungan. Tentu saja Pangeran Kidang Garungan merasa terkejut. Ia sangat marah ketika mengetahui lubang itu ditimbun atas perintah Shinta Dewi. Akhirnya ia sadar bahwa Shinta Dewi tengah berusaha menggagalkan pernikahan mereka. Ia pun mengerahkan kesaktiannya untuk keluar dari lubang. Maka terjadilah sebuah ledakan besar ketika sang Pangeran berusaha keluar dari timbunan tanah. Tanah di sekitar lubang bergetar dengan sangat hebatnya. Namun, sebelum sang Pangeran berhasil keluar dari lubang, Shinta Dewi memerintahkan para prajurit untuk menimbun kembali dengan tanah. Para prajurit bekerja keras memenuhi perintah Shinta Dewi menimbun lubang tersebut sampai akhirnya sang Pangeran tidak mampu keluar dari lubang. Menyadari dirinya tidak mampu keluar dari lubang tersebut, Pangeran Kidang Garungan merasa sangat marah. Ia sakit hati hingga akhirnya ia memberikan kutukan pada Putri Shinta Dewi. Ia mengutuk seluruh keturunan Shinta Dewi akan memiliki rambut gimbal. “Hai Shinta Dewi! Apa yang kau lakukan sungguh sangat keterlaluan! Semoga semua keturunannmu akan memiliki rambut gimbal.” teriak Pangeran Kidang Garungan dari dalam lubang. Hingga kini, sumur tersebut masih terus meledak hingga membuat tanah diatasnya bergetar hebat. Masyarakat sekitar menamai sumur tersebut dengan nama Kawah Sikidang. Dalam bahasa jawa, Kidang berarti Kijang. Masyarakat juga mempercayai bahwa penduduk di sekitar Dieng yang berambut gimbal, merupakan keturunan Putri Shinta Dewi. Sejarah Kawah Sikidang Kawah Sikidang adalah sebuah kawah aktif yang terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kawah ini memiliki diameter sekitar 100 meter dan kedalaman sekitar 20 meter. Konon, kawah ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Menurut legenda masyarakat setempat, kawah ini dihuni oleh makhluk gaib yang disebut “Nyai Roro Kidul”. Legenda Kawah Sikidang Menurut legenda masyarakat setempat, kawah Sikidang dulunya adalah sebuah danau yang sangat indah. Di tengah danau tersebut, terdapat seorang putri cantik yang dijuluki “Nyai Roro Kidul”. Nyai Roro Kidul sangat disayangi oleh masyarakat sekitar karena kepribadiannya yang baik dan kecantikannya yang mempesona. Namun suatu hari, Nyai Roro Kidul terlibat dalam sebuah perselisihan dengan seorang pangeran dari kerajaan tetangga. Karena merasa malu dan kecewa, Nyai Roro Kidul memutuskan untuk mundur ke dalam danau dan meninggalkan dunia manusia. Setelah Nyai Roro Kidul menghilang, danau tersebut berubah menjadi sebuah kawah yang sangat mengerikan. Awan hitam selalu menggelayuti kawah tersebut, dan suara gemuruh terdengar dari dalamnya. Konon, suara gemuruh tersebut adalah suara Nyai Roro Kidul yang sedang marah. Kisah Nyi Roro Kidul Nyi Roro Kidul adalah sosok dalam mitologi Jawa yang sering dikaitkan dengan laut selatan. Konon, Nyi Roro Kidul memiliki kecantikan yang sangat memukau sehingga banyak pria yang tergila-gila padanya. Namun, Nyi Roro Kidul memiliki sifat yang sangat keras dan tidak mudah ditaklukkan. Banyak orang percaya bahwa Nyi Roro Kidul memiliki kekuatan gaib yang sangat besar. Ia dianggap sebagai penguasa laut selatan dan mempunyai kekuasaan atas segala makhluk hidup yang ada di dalamnya. Konon, Nyi Roro Kidul juga memiliki kekuatan untuk menarik orang ke dalam laut dan membuat mereka hilang selamanya. Keindahan Dataran Tinggi Dieng Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di Jawa Tengah. Selain Kawah Sikidang, terdapat juga banyak tempat wisata menarik lainnya di Dataran Tinggi Dieng, seperti Candi Arjuna, Telaga Warna, dan Telaga Pengilon. Keindahan alam yang ditawarkan oleh Dataran Tinggi Dieng membuat banyak wisatawan yang datang ke sana untuk menikmati panorama yang menakjubkan. Udara yang sejuk dan segar juga membuat tempat ini menjadi tempat yang cocok untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman. Kesimpulan Kisah legenda tentang kawah Sikidang dan Nyi Roro Kidul merupakan cerita yang sangat populer di kalangan masyarakat Jawa. Meskipun hanya legenda, namun cerita ini mampu memberikan pesan moral yang sangat baik untuk kita semua. Selain itu, keindahan Dataran Tinggi Dieng juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama alam yang menakjubkan. Wisatawan sedang berjalan di area Kawah Sikidang, Dieng. Reza Fitriyanto/ Sifatnya yang suka berpindah tempat alias melompat seperti kijang menjadikan kawah ini dinamai Kawah Sikidang. Selain bau belerang yang pekat, di Kawah Sikidang kamu juga akan disambut dengan legenda Pangeran Kidang serta kisah asal muasal bocah berambut gimbal. Sekilas Tentang Kawah Sikidang Sengatan bau belerang langsung merasuk kedalam hidung tatkala tiba di kawasan wisata Kawah Sikidang, dataran tinggi Dieng. Ibarat sebuah ucapan, aroma belerang tersebut seolah menyapa kedatangan para pejalan. Kepulan asap putih pekat yang muncul dari lubang kawah raksasa membumbung tinggi ke atap bumi. Sebuah kawah vulkanik besar tempat lahirnya legenda Kisah Pangeran Kidang dan asal usul si anak berambut gimbal dari dataran tinggi Dieng. Sebagai salah satu ikon pariwisata Jawa Tengah, Kawah Sikidang menjadi salah satu destinasi unik dan patut untuk dikunjungi. Betapa tidak, Kawah Sikidang tak seperti kawah-kawah di Indonesia pada umumnya. Keunikan kawah ini adalah letak kawah utamanya yang bisa berpindah-pindah, sesuai dengan sifat kijang yang suka melompat-lompat. Dari Kawah Sikidang ini pula lahir sebuah cerita rakyat yang melegenda hingga menembus zaman. Dikisahkan pada zaman dahulu di dataran tinggi Dieng tinggallah seorang putri nan cantik jelita. Putri cantik itu bernama Shinta Dewi. Kecantikannya pun dikenal luas hingga ke berbagai penjuru daerah, sehingga membuat banyak pangeran berminat untuk meminangnya menjadi istri. Namun sayang seribu sayang, tidak ada yang berhasil memikat hati sang putri. Konon katanya, sang putri meminta persyaratan yang cukup berat untuk disanggupi, yakni mas kawin dalam jumlah yang sangat besar. Namun pada suatu hari, ada seorang pangeran bergelimang harta mendengar kabar akan kecantikan Shinta Dewi di dataran tinggi Dieng. Dialah pangeran Kidang Garungan, seorang pangeran kaya raya dari kerajaan seberang. Walau kaya raya, pangeran tersebut wujudnya sesuai namanya, bertubuh manusia namun berkepala kidang kijang dalam bahasa Jawa. Kemudian sang pangeran Kidang Garungan mengutus pengawalnya untuk menyampaikan lamaran atas dirinya kepada putri Shinta Dewi. Untuk memikat hati sang putri jelita, pangeran Kidang Garungan memberikan iming-iming berupa mas kawin yang teramat banyak jumlahnya. Tulisan Kawah Sikidang sebagai welcome sign. Reza Fitriyanto/ Mengetahui hal tersebut, putri Shinta Dewi pun luluh oleh mas kawin yang ditawarkan sang pangeran. Shinta Dewi terpikat dan akhirnya menerima lamaran sang pangeran. Dalam benak sang putri, pastilah pangeran kaya raya tersebut seorang yang gagah rupawan. Namun ketika melihat wujud Pangeran Kidang Gadungan Shinta Dewi sangat terkejut. Wujud sang pangeran diluar ekspektasi sang putri. Putri Shinta Dewi pun kalang kabut karena telah menerima lamaran sang pangeran Kidang. Tak kehabisan akal, akhirnya sang putri meminta dibuatkan sebuah sumur yang besar untuk rakyatnya yang kesulitan air sebagai akal-akalan. Pangeran Kidang Garungan pun menyanggupi untuk membuat dengan usahanya sendiri. Keesokan harinya, pangeran Kidang langsung menggali sumur tersebut dengan tangannya sendiri. Terkadang tanduknya pun ikut digunakan untuk menggali. Karena kesaktiannya, dengan cepat lubang sumur tersebut jadi, luas dan dalam. Mengetahui hal itu, sang putri memberikan perintah pada rakyatnya agar menimbun sang pangeran hidup-hidup selagi menggali di dasar sumur. Pangeran Kidang Garungan akhirnya terkubur hidup-hidup di dasar sumur yang digalinya sendiri. Karena tahu itu hanya akal busuk dari sang putri Shinta Dewi, Pangeran Kidang pun murka. Amarahnya membuat timbunan tanah di dalam sumur yang digalinya meledak dan berubah menjadi kawah panas. Sebelum menemui ajalnya, pangeran Kidang sempat bersumpah bahwa seluruh keturunan putri Shinta Dewi akan berambut gembel gimbal. Dari legenda Kawah Sikidang tersebut lah asal mula cerita tentang si anak berambut gimbal yang hingga kini masih ada di dataran tinggi Dieng. Si anak berambut gimbal ini pun menjadi anak yang “istimewa” yang mana menurut kearifan lokal setempat rambutnya belum boleh dipotong sebelum si anak memintanya. Ritual pemotongan rambut gimbal untuk si anak “istimewa” dari legenda Kawah Sikidang ini pun rutin diselenggarakan setiap tahun di Kompleks Candi Arjuna. Ritual tersebut kini dikemas sebagai acara budaya berbasis pariwisata yang dikenal dengan ruwatan potong rambut gimbal. Selain itu, sebelum ruwatan diselenggarakan berbagai acara untuk memeriahkan perayaan adat ini seperti Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan yang juga diselenggarakan di Kompleks Candi Arjuna, dataran tinggi Dieng. Wisatawan sedang berjalan di area Kawah Sikidang, Dieng. Reza Fitriyanto/ Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Kawah Sikidang 1. Menyaksikan Bibir Kawah Untuk bisa mencapai bibir Kawah Sikidang, pengunjung perlu berjalan sekitar satu kilometer dari area parkir menuju kawah utama. Diameter kawah utama sekitar lima meter dan suhu air di bawahnya mencapai 100 derajat celcius. Bagi kamu yang mau menyaksikannya dari dekat, cukup berdiri di luar pagar pembatas yang terpasang di bibir kawah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada waktu-waktu tertentu terkadang akan ada atraksi merebus telur dengan mencelupkannya ke dalam kawah. Jika beruntung kamu bisa menyaksikannya dan bisa mencicipi telur rebus ala Sikidang tersebut. 2. Wisata Edukasi Selain menikmati pesona Kawah Sikidang, kamu juga bisa berwisata berbasis edukasi di tempat ini. Kamu bisa melihat dan mempelajari aneka jenis bebatuan, di antaranya batu andesit yang menyusun Kawah Sikidang. Selain itu, kamu juga bisa mencoba bereksperimen kecil dengan meletakan sebutir telur di air mata panas sebagai bukti betapa panasnya air yang mengandung sulfur tersebut sehingga dapat merebus butir telur itu hingga matang. 3. Photo Hunting Sebagai bagian dari gaya hidup para pejalan, berburu foto mengabadikan bentang alam dan pesona Kawah Sikidang menajadi suatu kewajiban. Luasnya area kawah ini serta adanya sebuah bukit yang berdiri persis di atas kawah memudahkan kamu para pecinta fotografi untuk mengabadikan pesona Kawah Sikidang dari berbagai sudut pengambilan gambar. Bagi pecinta selfie, kamu bisa berfoto bersama burung hantu besar yang disewakan oleh warga. Sekali-kali bergaya ala Harry Potter atau Hermione tidak ada salahnya kan? 4. Berkuda Jika kamu malas berjalan kaki ke area kawah atau ingin mengeksplorasi kawasan ini lebih lanjut, kamu bisa naik kuda tunggang yang disewakan oleh warga kampung. Sensasi menunggang kuda di tengah dinginnya udara Dieng dan terkaman kepulan asap belerang akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Kamu pun bisa berfoto sepuasnya di atas kuda. Tak perlu takut jatuh atau kudanya berlari kencang, pemilik kuda akan menuntun kuda tersebut kemana pun kamu mau. Lokasi dan Akses Menuju Kawah Sikidang Kawah Sikidang terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kamu bisa mengaksesnya melalui jalan utama dari Kompleks Candi Arjuna menuju ke arah Candi Bima. Lokasi Kawah Sikidang sendiri amat dekat dengan lokasi Candi Bima. Waktu tempuh yang diperlukan bila berangkat dari kompleks Candi Arjuna tidak lebih dari 15 menit berkendara. Jika tidak membawa kendaraan sendiri, kamu bisa naik ojek atau jalan kaki. Kawasan Dieng sendiri bisa dicapai baik dari Banjarnegara maupun Wonosobo. Namun akses paling mudah dan dekat adalah dari Wonosobo. Kamu cukup naik bus jurusan Wonosobo – Dieng dan turun di Terminal Dieng. Setelah itu kamu bisa melanjutkan eksplorasimu di Dieng sesukanya. Kepulan asap selalu keluar dari Kawah SIkidang. Reza Fitriyanto/ Harga Tiket dan Jam Buka Kawah Sikidang Tiket Masuk Rp tiket terusan dengan kompleks Candi ArjunaJam Buka pukul – WIB Tempat Wisata dan Lokasi Asik di Sekitar Kawah Sikidang 1. Kompleks Candi Arjuna Kompleks Candi Arjuna merupakan candi tertua di Pulau Jawa. Candi-candi ini berdiri dengan gagah di sebuah lembah yang dikelilingi puncak-puncak gunung kecil di dataran tinggi Dieng. Setiap tahun sekali, di kompleks Candi Arjuna dilangsungkan ritual pemotongan rambut anak gimbal, acara Dieng Culture Festival, juga Jazz Atas Awan. Dari tempat ini kamu juga bisa menyaksikan pesona silver sunrise alias matahari terbit yang berkilau keperakan. 2. Telaga Warna dan Pengilon Terletak bersebelahan, duo telaga ini laksana si kembar nan jelita. Jika Telaga Warna memiliki gradasi warna hijau hingga sedikit kebiruan dan masih mengeluarkan gelembung-gelembung kecil akibat kandungan sulfur. Maka Telaga Pengilon memiliki permukaan yang tenang dan jernih sehingga bisa dijadikan tempat bercermin. Kedua telaga ini dikelilingi oleh hutan yang cukup rimbun dan jalan conblock melingkar. Kawanan kupu-kupu biru, ilalang, dan bunga dandelion akan membuat perjalananmu menyusuri telaga ini semakin menyenangkan. 3. Candi Bima Candi Bima adalah salah satu kelompok candi yang kisahnya masih memiliki benang merah dengan sejarah Candi Arjuna sebagai candi utama di dataran tinggi Dieng sekaligus candi pertama di Pulau Jawa. Candi ini berdiri dengan gagah di tepi jalan yang menghubungkan Telaga Warna dan Kawah Sikidang. Candi Bima termasuk candi yang unik karena memiliki relief dan ornamen candi yang berbeda pada umumnya. 4. Puncak Sikunir Puncak bukit setinggi 2300 mdpl ini berada di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah. Dari Puncak Sikunir kamu bisa menyaksikan golden sunrise menawan berlatarkan Gunung Sindoro Sumbing. Banyak yang bilang pesona sunrise disini tak kalah indah dibandingkan dengan sunrise Bromo yang sudah lebih dulu populer. Jika kamu bergerak ke sisi bukit lainnya, kamu bisa menyaksikan Telaga Cebong yang ada di kaki bukit dan dipeluk gugusan gunung-gemunung. 5. Gunung Prau Jika kamu memiliki banyak waktu, jangan sia-siakan kesempatan untuk mendaki Gunung Prau. Gunung setinggi 2565 mdpl ini menjadi populer karena panoramanya yang cantik dan treknya yang tidak terlalu panjang serta tidak sulit. Dari puncak Gunung Prau kamu bisa melihat gugusan bimasakti yang membedaki angkasa. Saat fajar tiba, kamu bisa menyaksikan pagelaran alam terbitnya sang mentari. Deretan gunung-gemunung yang bertudungkan halimun juga menjadi pembuka pagi yang sempurna. Tips Berwisata ke Kawah Sikidang Bawalah masker penutup hidung untuk mengurangi aroma belerang yang terhirup. Belerang yang pekat di kawasan ini dapat membuat dada sesak serta pusing dan pakaian yang nyaman dan fleksibel saat dikenakan serta jaket penghangat alas kaki yang nyaman dan aman digunakan dalam perjalanan. Sangat disarankan menggunakan air mineral. Selain itu penghilang dahaga dan mencegah dehidrasi, air mineral yang kamu bawa juga berguna untuk membasahi maskermu. Fungsi masker yang dibasahi dengan air adalah untuk menyaring debu dan belerang agar tidak terhirup masuk ke rongga kamu suka kuliner, tak ada salahnya mencicipi kentang goreng dieng yang khas atau kue pancong hangat yang banyak dijual di kawasan dengan aman dan beretika. Jangan langgar satu pun tata tertib dan peraturan yang berlaku, termasuk melewati pagar pembatas di bibir kawah dan membuang sampah sembarangan. Salah satu yang unik di Kawah Sikidang adalah di sana ada sebuah cerukan yang berisi air dan biasa digunakan untuk memasak telur. Reza Fitriyanto/ Kepulan asap selalu keluar dari Kawah SIkidang. Reza Fitriyanto/ Para pengunjung sedang menikmati fenomena Kawah Sikidang. Reza Fitriyanto/ Pemandangan Kawah Sikidang dari bukit. Reza Fitriyanto/ Wisatawan sedang mengamati Kawah Sikidang, Dieng. Reza Fitriyanto/

legenda kawah sikidang bahasa jawa